ESG Standar Investor Luar Negeri
ESG (Environmental, Social, and Governance) adalah sebuah standar perusahaan dalam praktik investasinya yang terdiri dari tiga konsep atau kriteria, yaitu :
- Lingkungan
- Sosial
- Tata Kelola
ESG menjadi pertimbangan penting bagi para investor asing dalam memilih perusahaan yang berpotensi memberikan nilai tambah dan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Startup yang mengandalkan modal investor harus memperhatikan Aspek ESG, Mengapa?
Sebagai perusahaan rintisan yang bergerak di bidang inovasi dan teknologi, tentunya harus memperhatikan aspek ESG dalam menjalankan bisnisnya. Startup tidak hanya dituntut untuk menciptakan produk atau layanan yang menyelesaikan masalah dan memenuhi kebutuhan pasar, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap dampak sosial dan lingkungan yang dihasilkan oleh usaha bisnisnya.
Dengan menerapkan ESG, startup dapat meningkatkan reputasi, kinerja, dan daya saingnya di pasar global, serta mengurangi risiko bisnis yang berkaitan dengan isu lingkungan dan sosial. Selain itu, ESG juga dapat memberikan manfaat bagi pembangunan berkelanjutan dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)
bagaimana startup bisa menarik investor asing melalui ESG?
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh startup:
Environments / Lingkungan
Menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, pengelolaan limbah, dan konservasi sumber daya alam. Startup bisa menunjukkan komitmen dan kreativitasnya dalam mengatasi masalah lingkungan dengan solusi yang inovatif dan efisien.
Contohnya adalah startup yang bergerak di bidang transportasi online, yang mengadopsi kendaraan listrik atau bertenaga surya untuk mengurangi polusi udara.
Sosial / Masyarakat
Meningkatkan kesejahteraan dan keterlibatan karyawan, pemasok, pelanggan, dan komunitas, seperti memberikan fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja, membayar upah yang layak, menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis, dan berkontribusi dalam pembangunan sosial. Startup bisa menunjukkan kepedulian dan empatinya terhadap para pemangku kepentingan dengan mengadakan kegiatan sosial, seperti donasi, bantuan, atau edukasi.
Contohnya adalah startup yang bergerak di bidang e-commerce, yang memberikan pelatihan dan bimbingan kepada para penjual online untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Governance / Tata Kelola
Memperkuat tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab, seperti mengadopsi standar akuntansi yang sesuai, melindungi hak pemegang saham, menghindari konflik kepentingan, dan mencegah korupsi.
Startup bisa menunjukkan profesionalisme dan integritasnya dalam menjalankan bisnis dengan mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku, serta melaporkan kinerja dan keuangan secara jujur dan terbuka. Contohnya adalah startup yang bergerak di bidang fintech, yang mengimplementasikan sistem keamanan dan verifikasi yang ketat untuk melindungi data dan transaksi para pengguna.
bisa menunjukkan bahwa mereka memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai ESG, serta mampu memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Hal ini tentunya akan menarik perhatian dan simpati investor asing, yang mencari perusahaan yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkontribusi secara sosial dan lingkungan. ESG bisa menjadi alat ampuh untuk membedakan startup dari kompetitor, serta meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pelanggan. ESG bisa menjadi kunci sukses bagi startup untuk berkembang dan bersaing di era global.